Jumat, 21 Oktober 2011

EntrepreneurshiP

EntrepreneurshiP
MENTALITY Building
Segera memiliki mental entrepreneurship dalam hidupmu, tanamkan di dalam jiwamu, ikuti pelatihan-pelatihan dan training-training yang  bisa memberikan tantangan mental dan jiwamu untuk membangun MENTAL menjadi seorang entrepreneur.
Entrepreneur adalah sebuah profesi yang bisa menopang  perekonomian keluarga dan juga negara, juga dapat menjadi sarana tercapainya Kebahagian Dunia & Akhirat. Betapa banyak contoh nyata tentang  profil pengusaha/entrepreneur dalam kehidupan ini, mereka bisa berkiprah menciptakan tentang kerja dan mampu menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain, hingga pentingnya jiwa dan mental entrepreneur sebagai syrat menjadi seorang pengusaha.

TAK SEKEDAR BICARA, TAK SEKEDAR KATA,
TAPI MENGHUJAM DI DALAM JIWA
ANDA SUDAH CUKUP MELIHAT BUKTI,
KINI ANDALAH YANG HARUS MENJADI BUKTI

5 SIKAP MENTAL
yang Harus Kita Miliki untuk SUKSES!
                                                                                                                                         
1.        MENTAL Pembuat Aturan dan Berkomitmen Tinggi untuk mematuhinya.
Hidup ini penuh dengan aturan. Kita harus mematuhi aturan orangtua. Aturan sekolah. Aturan berkendaraan, juga aturan-aturan/hukum negara. Kita harus mematuhinya agar hidup menjadi teratur dan bebas. Apa jadinya jika kita melanggar aturan tersebut, tentu kebebasan kita yang menjadi taruhannya. Atau setidaknya mengganggu kebebasan orang lain. Apa artinya mempelajari dan membuat aturan-aturan itu semua jika pada dasarnya kita adalah “pelanggaran aturan’? akan menjadi sia-sia jika semua itu akan dillanggar, bukan? Pastikan kita memiliki sikap mental “PEMBUAT ATURAN” dan berkomitmen tinggi untuk mematuhinya.
“sukses” adalah mereka yang memegang aturan dan menerapkannya, sebaliknya, kegagalan banyak disebabkan kurangnya komitmen. Bagaimana dengan kita, Apakah kita “Pembuat Aturan” atau “Pelanggar Aturan”? maka segeralah BERUBAH!

2.      MENTAL Sebagai “Pendengar yang Baik”
Apakah Anda suka menyelah pembicraan orang lain? Menginterupsi orang yang sedang menceritakan sesuatu sehingga dengan demikian merusak topik pembicaraan? Jika ya, saran saya sebaiknya hati-hati. Kebiasaan tersebut bisa terbawa ke trading habit dan menimbulkan risiko yang kurang bagus. Namun bukan itu masalahnya, kini bandingkan dengan kita, Apakah kiata “pendengar yang Baik”atau “Pendengar yang Buruk”? maka segeralah BERUBAH menjadi lebih BAIK!
                                                                                                                                            
3.      MENTAL Mampu “Mengendalikan Emosi”
Oramg-oramg sukses di bidang keuangan selalu mampu mengambil keputusan bisnisnya tanpa tanpa melibatkan emosinya. Boleh percaya atau tidak, bisnis yang sukses tak lebih adalah membuat keputusan tanpa emosional, dan menjalankannya yang secara ekonomi masuk akal. Sebaliknya, kegagalan bisnis bisa terjadi berawal dari keputusan-keputusan yang tidak masuk akal dan sangat emosional.
Ambil contoh, dengan tetap mempertahankan karyawan yang tidak produktif hanya karena kita menyukainya , tentu akan menimbulkan dampak sosial-ekonomi  yang tidak baik dan berisiko, bukan? Jika anda dikendalikan oleh emosi berbisnis, tentu kemungkinan kehilangan uang akan sangat besar. Orang yang berhasil selalu mampu mengendalikan emosinya, sebaliknya orang yang gagal selalu dikendalikan oleh emosinya. Bagaimana dengan anda, apakah anda golongan yang mampu “Mengendalikan Emosi” atau “Dikendalikan Emosi”?

4.      MENTAL “Takut Berbuat Salah”
Semua orang berbuat kesalahan, tetapi oran bijaksana selalu belajar dari kesalahan. Kesalahan menujukan pada kita bagai mana yang perlu diperbaiki. Tanpa kesalahan, mustahil kita bisa tahu kekurangan kita. Tahukah anda, kesalahan terbesar dalam hidup? Yaitu saat kita menghindari situasi yang mungkin kita akann berbuat salah.
Orang kuat adalah mereka yang berani mengambil keputusan meskipun ada risikoberbuat salah. Orang kuat lebih banyak membuat kesalahan dari pada orang yang lemah. Orang kuat siap berbuat salah, menertawakannya, belajar darinya, dan menjadi semakin kuat karenanya.
Dalam berbisnis tidak ada satu orang pun yang selalalu benar dalam menganalisis pasar. Risiko kesalahan punterasa perih, karena itu artinya kerugian investasi. Tapi orang profesional tahu apa yang harus dilakukan dengan kesalahan demi kesalahan yang terjadi. Dia belajar dan memperbaiki strategi bisnisnya. Kesalahan adalah guru, maka kerena harus disikapi sedemikian rupa, sehigga tidak justru membuat kita depresi dan putus asa. Jika anda sudah siap untuk menoleransi kesalahan, maka itu akan menjadi modal yang sangat berharga untuk mencapai keberhasilan. Apakah Anda tergolong orang yang “Takut berbuat Salah” atau “Menoleransi Kesalahan”

5.      MENTAL untuk Dapat “Fokus Masa Depan” atau “Fokus Masa Lalu”
Pernahkah ada kehilangan sesuatu? Maksud saya sesuatu yang sangat berharga dalam hidup, yang terjadi akibat kesalahan sendiri? Saya yakin setiap orang pernah mengalaminya, dalam takaran yang berbeda-beda. Mungkin berupa uang, oarng yang dicintai, properti, kesempatan, dan lain sebagainya. Tidak masalah, yang menjadi masalah adalah beberapa lama waktu terbuang untuk menyesali kesalahan tersebut. Seberapa parah Anda dirundung penyesalan dengan terus berandai-andai jika tidak begini jika begitu, dst.
Jika anda mempunyai sikap mental seperti ini, saran saya adalah jangan mencoba beriventasi, karena di antara bisnis yang kita jalani bisa jadi tiga atau empat kali kita gagal, dan berakibat kerugian yang tidak kecil. Pembisnis yang berhasil selalu mampu melepaskan diri dari sikap menyesali masa lalu. Dia akan kembali fokus ke bisnis berikutnya. Menatap masa depan. Tanpa di bebani mental berandai-andai yang tidak perlu. Bagaimana dengan anda, Apakah anda tergolong yang “Fokus pada Masa Depan” atau “Fokus pada masa Lalu” semua terserah Anda.             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar